krisis..
Membaca tulisan maxie, rasanya memang kita harus segera ‘buka mata’ bahwa kita sebenarnya dalam kondisi yang tidak nyaman. Tetapi harus dipahami bahwa krisis finansial global ini berbeda dengan krisis ekonomi 10 tahun yang lalu.
Saat ini yang ‘sakit’ adalah finansial Amerika terutama perusahaan besar di Amerika yang terkena dampak dari permainan Derivatif. Karena mereka butuh uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, maka dana mereka yang di-investasikan di negara lain segera ditarik. Akibatnya negara-negara yang berhubungan dengan perusahaan besar Amerika dari sisi finansialpun ikut terkena krisis karena banyak uang yang ditarik keluar. Dan bisa dikatakan bahwa tiap negara yang terkena krisis akan berusaha menyelamatkan diri masing-masing.
Di Indonesia, krisis finansial kali ini hanya berpengaruh terhadap sektor-sektor yang berhubungan dengan ekspor, impor, dan valuta asing (USD). Sedangkan perlu diketahui bahwa lebih dari 60 % sektor usaha di negara kita adalah sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang tidak banyak berhubungan dengan ekspor, impor dan valas. Memang ada beberapa usaha yang berorientasi ekspor, tapi jumlahnya tidak banyak dengan volume yang relatif kecil. Jadi secara umum krisis finansial sekarang ini tidak terlalu ‘berbahaya’ bagi ekonomi Indonesia secara makro.
Fundamental ekonomi kita sudah jauh lebih kuat dibanding krisis 10 tahun lalu. Cadangan devisi cukup besar. Kurs Rp thd USD relatif stabil. Inflasi di kisaran 11 %. Suku Bunga Bank (BI Rate) dibawah 9 %. Ketergantungan kita terhadap Dollar juga dapat dikendalikan.
Memang benar sudah ada PHK, tapi mayoritas itu terjadi di perusahaan dengan tujuan ekspor. Kalau kita perhatikan sektor usaha informal (pedagang kecil, home industri, dll) masih sangat kuat dan kalau kita jeli dan cerdik, kondisi saat ini adalah peluang yang cukup bagus. Jika ada karyawan yang di-PHK, mereka bisa memanfaatkan pesangonnya untuk buka usaha kecil, buka warung, jadi pedagang, atau kalau pesangonnya besar mereka bisa beli franchise makanan, dll...
Para pelaku ekonomi mulai dari praktisi sampai akademisi, bahkan sampai wapres JK yakin dan optimis pada tahun 2009 perekonomian Indonesia tetap survive dan bahkan bangkit. Salah seorang ekonom asing bahkan memprediksi bahwa di ASEAN, Indonesia adalah negara yang paling aman dari serangan krisis global ini. Salah satu pertimbangannya adalah angka ekspor yang relatif kecil dibanding negara ASEAN lainnya.
Jadi buat temen-temen yang takut kena imbas krisis kali ini, cobalah kita berfikir positif dan kreatif... Sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai usaha sampingan (sebaiknya di sektor informal) yang sesuai dengan hobi dan kesenangan kita. Mau jadi pedagang, konsultan, pengajar, pemilik restoran, usaha voucher isi ulang, atau usaha sablon (mumpung lagi rame kampanye..) ? Silakan... Live must go on..
Salam dari Surabaya..
Labels: opini
0 Comments:
Post a Comment
<< Home