Andre
It's not just about me. It's about my family, my life, my idea, and my vision..
Wednesday, January 30, 2013
BUKU PERTAMA
Tuesday, October 30, 2012
Tuesday, April 24, 2012
Thursday, September 08, 2011
Thursday, August 11, 2011
Wednesday, May 11, 2011
Friday, February 20, 2009
POWER SYNDROM PADA USIA MUDA
POWER SYNDROM PADA USIA MUDA
Beberapa hari yang lalu salah seorang staf bagian akunting datang menghadap saya untuk menyampaikan beberapa laporan. Setelah selesai membahas pekerjaan, dia kemudian bercerita bahwa pada akhir pekan nanti akan ada acara keluarga di luar kota, dan dia berencana untuk pulang lebih cepat pada hari Kamis depan dan tidak masuk kerja pada hari Jumat nya. Saya hanya menyampaikan bahwa selama tugas dan pekerjaannya sudah selesai dan bisa di delegasikan ke staf yang lain, silakan saja untuk tidak masuk kerja.
Pada hari Kamis siang, staf akunting tadi datang lagi menghadap saya untuk menyampaikan bahwa dia tidak jadi ijin dan tidak jadi berangkat ke luar kota karena tidak mendapat ijin dari Supervisornya. Ternyata dia baru mengajukan ijin kepada supervisornya pada hari Kamis pagi, dan si supervisor (mungkin) merasa ‘dilangkahi’ karena si staf sudah ijin kepada Direktur tanpa melalui Supervisornya dulu.
Saya pun menjelaskan kepada si staf bahwa hirarki jabatan di dalam perusahaan ini harus tetap dihormati, meskipun saya mencoba untuk membuka diri kepada semua karyawan dari berbagai tingkatan untuk berkomunikasi secara personal.
Memang si supervisor ini dikenal mempunyai sifat ‘moody’. Dia sudah cukup lama bekerja di perusahaan ini dan termasuk karyawan senior meskipun usianya masih muda, dan sudah membawahi beberapa staf yang usianya lebih tua.
Seseorang mendapat kesempatan memimpin, baik itu sebagai team leader, supervisor, ataupun manager, harus mampu untuk memimpin orang lain dan memimpin diri sendiri. Diri kita sendiri harus dapat kita kendalikan sesuai dengan posisi dan kewenangan yang dipercayakan kepada kita. Kita memiliki bawahan, artinya sebagian dari waktu dan pikiran kita juga harus disisihkan untuk bawahan. Karena sebagai pemimpin, kita juga bertanggungjawab atas kinerja bawahan. Bagaimana kinerja ini bisa bagus kalau kondisi dan keadaan bawahan tidak mendukung dalam meningkatkan kinerja ?
Karena itu empati kepada bawahan harus menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki seorang pemimpin. Kita harus bisa merasakan kebutuhan, keinginan, dan bahkan ketidaknyamanan dari bawahan.
Tidak semua pemimpin muda dapat berempati kepada bawahan yang lebih tua. Pemimpin muda yang belum berkeluarga, belum pernah merasakan repotnya membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, tentu akan susah mengerti mengapa bawahan yang mempunyai anak-anak yang masih kecil selalu menyempatkan waktu untuk menelepon rumah minimal menayakan keadaan anak-anak di rumah. Atau sekali waktu harus minta ijin tidak bekerja karena anak sakit ataupun ada keperluan keluarga lainnya.
Sebagai orang yang diberi kesempatan memimpin di usia muda, kesempatan untuk menimba ilmu dari berbagai hal sangat terbuka. Kita jangan terbatasi oleh ‘keangkuhan’ kita yang merasa memiliki kekuasaan (meskipun terbatas) dan merasa harus dihormati, sehingga pikiran kita tidak bisa menerima ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki bawahan kita yang mungkin saja jauh lebih banyak daripada yang kita miliki.
Tuesday, February 10, 2009
krisis..
Membaca tulisan maxie, rasanya memang kita harus segera ‘buka mata’ bahwa kita sebenarnya dalam kondisi yang tidak nyaman. Tetapi harus dipahami bahwa krisis finansial global ini berbeda dengan krisis ekonomi 10 tahun yang lalu.
Saat ini yang ‘sakit’ adalah finansial Amerika terutama perusahaan besar di Amerika yang terkena dampak dari permainan Derivatif. Karena mereka butuh uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, maka dana mereka yang di-investasikan di negara lain segera ditarik. Akibatnya negara-negara yang berhubungan dengan perusahaan besar Amerika dari sisi finansialpun ikut terkena krisis karena banyak uang yang ditarik keluar. Dan bisa dikatakan bahwa tiap negara yang terkena krisis akan berusaha menyelamatkan diri masing-masing.
Di Indonesia, krisis finansial kali ini hanya berpengaruh terhadap sektor-sektor yang berhubungan dengan ekspor, impor, dan valuta asing (USD). Sedangkan perlu diketahui bahwa lebih dari 60 % sektor usaha di negara kita adalah sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang tidak banyak berhubungan dengan ekspor, impor dan valas. Memang ada beberapa usaha yang berorientasi ekspor, tapi jumlahnya tidak banyak dengan volume yang relatif kecil. Jadi secara umum krisis finansial sekarang ini tidak terlalu ‘berbahaya’ bagi ekonomi Indonesia secara makro.
Fundamental ekonomi kita sudah jauh lebih kuat dibanding krisis 10 tahun lalu. Cadangan devisi cukup besar. Kurs Rp thd USD relatif stabil. Inflasi di kisaran 11 %. Suku Bunga Bank (BI Rate) dibawah 9 %. Ketergantungan kita terhadap Dollar juga dapat dikendalikan.
Memang benar sudah ada PHK, tapi mayoritas itu terjadi di perusahaan dengan tujuan ekspor. Kalau kita perhatikan sektor usaha informal (pedagang kecil, home industri, dll) masih sangat kuat dan kalau kita jeli dan cerdik, kondisi saat ini adalah peluang yang cukup bagus. Jika ada karyawan yang di-PHK, mereka bisa memanfaatkan pesangonnya untuk buka usaha kecil, buka warung, jadi pedagang, atau kalau pesangonnya besar mereka bisa beli franchise makanan, dll...
Para pelaku ekonomi mulai dari praktisi sampai akademisi, bahkan sampai wapres JK yakin dan optimis pada tahun 2009 perekonomian Indonesia tetap survive dan bahkan bangkit. Salah seorang ekonom asing bahkan memprediksi bahwa di ASEAN, Indonesia adalah negara yang paling aman dari serangan krisis global ini. Salah satu pertimbangannya adalah angka ekspor yang relatif kecil dibanding negara ASEAN lainnya.
Jadi buat temen-temen yang takut kena imbas krisis kali ini, cobalah kita berfikir positif dan kreatif... Sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai usaha sampingan (sebaiknya di sektor informal) yang sesuai dengan hobi dan kesenangan kita. Mau jadi pedagang, konsultan, pengajar, pemilik restoran, usaha voucher isi ulang, atau usaha sablon (mumpung lagi rame kampanye..) ? Silakan... Live must go on..
Salam dari Surabaya..
Labels: opini
Thursday, March 22, 2007
Monday, November 06, 2006
Bareng Prof Dik
Foto bareng dokter kandungan yang merawat bunda selama abelle ada di perut. Namanya Prof Dikman. Beliau senang waktu lihat abelle sudah besar dan sehat. Entah kebetulan atau apa, waktu Prof Dik memanggil "abelle.." si mlenthus ini menengok dan senyum ke Prof Dik... "Wah sudah ngerti dan pinter ya.." kata Prof Dik...
Tradisi Lebaran
Setiap lebaran di rumah kami selalu ramai. Meskipun orang tua kami tidak merayakan Lebaran, tapi karena papa adalah anak pertama dan adiknya mama juga banyak maka setiap lebaran rumah kami selalu didatangi saudara-saudara.
Acara kumpul-kumpul tahun ini diadakan pas Lebaran pertama dan bareng sama selamatan "Tedak Siten" atau turun tanah-nya Abi. Dia sudah sembilan bulan dan mulai belajar berjalan.
Acara ini dimulai menjelang siang dan diakhiri makan siang bersama.
Setahun sekali kami berkumpul dan banyak cerita yang meluncur. Tahun depan kami berkumpul lagi tentu dengan anggota keluarga yang bertambah.. tambah banyak orangnya dan tambah gede anak-anaknya.
Sunday, October 15, 2006
Abelle sudah 'murep' dan lehernya sudah kuat... Memang sudah waktunya. Dia juga sudah mulai bisa ketawa.. bukan cuma teriak ato njerit. Kalo tidurpun sekarang jarang rewel. Habis minum susu (botol / asi) di cuma guling ke kanan-kiri, atau kadang hanya garuk-garuk kasur, trus merem.. nggak kaya' dulu yang kalo ngantuk pasti bikin orang lain ribut..
My Abelle memang sudah besar.. Pinter..
Friday, October 06, 2006
Wednesday, October 04, 2006
Tuesday, October 03, 2006
Abelle..
Sekarang abelle sudah besar.. di usia 3 bulan 10 hari dia sudah mencapai 6,2 kg dan panjang 63 cm. Sudah bisa angkat leher, tengkurap, dan selalu senyum setiap Papa dan Bundanya pulang kantor..
Di rumah abelle sehari-hari sama Uti-nya. Bobo', pipis, pup, ngoceh, dan kadang marah kalo dia dilarang 'ngemut' jarinya.
Keliatannya dia berkarakter keras. Tapi ramah (selalu senyum ke semua orang).. seperti Papanya..